"bukan ustadz ataupun ulama,hanya pencetus fatwa semena mena"

Rabu, 01 Mei 2013

Nutup Babahan Howo Songo

Bagi orang-orang penggemar supranatural jawa mungkin kata "Babahan Howo Songo" sudah bukan lagi kosakata asing dan saya kira di khasanah budaya lain juga mengenal konsep ini hanya beda penamaan.
Howo Songo adalah 9 hawa atau 9 jalur udara manusa yaitu 2 mata , 2 telinga , 2 hidung , 1 mulut , 1 kemaluan , 1 pembuangan. Kenapa 9 jalur hawa ini dianggap penting bahkan perlu dijaga dan untuk mencapai pencapaian spiritual yang lebih tinggi harus mampu "Menutupnya" yang diistilahkan "Nutupi Babahan Howo Songo"? Karena manusia dianggap mulia setelah mampu mengendalikan 9 jalur tersebut baik secara norma maupun teknikal supranatural. Karena tidak saja 9 lobang tersebut adalah sumber dosa namun juga sumber terikatnya kesadaran ruh thd dunia. Pada tirakat/lelaku tingkat tinggi seperti pati geni , ngebleng dan lainnya berkutat pada hal ini.
Bagaimanakah cara menutupnya? Istighfar-sumeleh-eling. Peluruhan yang terjadi pada laku elmu sumeleh terjadi pada 9 jalur hawa tersebut dimana mata kita lepas dan kesadaran masuk ke dalam batin dan mata kembali menjadi sebagai alat untuk melihat. Sikap reaktif atas inputan dari mata berkurang. Demikian dengan telinga , kesadaran yang masuk ke dalam lebih sering mendengarkan suara-suara hati timbang inputan dari telinga. Penciuman , mulut dan kemaluan.... semua terkendali dibawah kesadaran.

Dalam hal kesadaran yang lebih halus , nutupi babahan howo songo ini sangat penting karena dibutuhkan atau merupakan next step menuju alam non materi. Bagaimana mungkin kita menuju kesana jika kesadaran kita masih terikat oleh 9 jalur tsb?Istilahnya semua jalur tsb sudah terkukut , sudah menyatu dalam alam kesadaran dan kita masuk ke fase berikutnya yaitu matirogo. Dan matirogo adalah mutlak kita butuhkan untuk bermain diwilayah ruhiyah. 9 jalur adalah organ , alat bagi kehidupan kita... sebagaimana pikiran. Namun ada kalanya seseorang terikat lekat pada salah satu atau lebih dari 9 jalur hawa tsb dalam kehidupannya. Dan kelekatan itulah yang perlu kita luruhkan dan bukan untuk kita nafikan.... karena semua itu jalur pembuangan alami kita. Kemampuan ini ( nutup babahan howo songo ) adalah parameter bagi diri kita untuk menuju next level. Mohon koreksinya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar