Mohonlah diberi pengetahuan tentang
Allah. Hal tersebut adalah pengetahuan yang tersembunyi. Bukan tentang
dunia dan segala isinya, bukan pula tentang kehidupan yang fana ini.
Pengetahuan tentang Allah yang
diizinkan untuk kalian ketahui, bukanlah tentang Zat-Nya. Tidak, kalian
tidak diizinkan untuk mengetahuinya dan kalian juga tidak dapat
mendekatinya. Atau mengetahui tentang Sifat-Sifat Ilahiah-Nya. Semua
yang ada adalah milik salah satu Asma itu. Setiap Asma suci adalah
ibarat sebuah samudera dan dari sanalah kalian dapat mencapai Allah.
Kalian dapat menggunakan kekuatan kalian untuk memahami apa yang
diciptakan oleh Allah, lalu mewujudkannya. Dari ciptaan Allah, kalian
dapat mencoba mendekatinya sampai kalian menemukan jalan untuk memahami
sesuatu. Dan apa yang kalian ketahui akan menjadi sebuah samudera yang
dapat kalian arungi hingga mencapai keabadian.
Karenanya kita memohon ilmu yang dapat
membawa kita lebih dekat dengan Hadirat Ilahi. Tujuan utama dari
keberadaan kita adalah untuk mencapai kehidupan sejati dan ke akar
keberadaan kita. Untuk mengambil kekuatan dari rahasia-rahasia kehidupan
abadi sehingga nampaklah daun-daun, bunga-bunga dan buah-buahan melalui
diri kita.
Merupakan suatu pengetahuan bahwa
Allah itu Subhan dan bahwa Dia Sulthan. Allah berfirman bahwa tak
sesuatu pun diciptakan tanpa alasan dan tujuan. Tidak ada yang sia-sia.
Semuanya yang ada, sekecil apapun diketahui dan ada dalam jangkauan Sang
Pencipta dan diberi makna. Adalah hal yang bodoh untuk menyangkalnya.
Jadi bagaimana dengan kalian?Allah memberi petunjuk pada segalanya,
merancangnya dan mewujudkannya. Tidak terhitung rancangannya. Benak
kalian tidak akan mampu memuatnya. Tidak mungkin mencapai kesempurnaan,
kebijaksanaan, pengetahuan, kekuatan atau kemampuan Sang Pencipta.
Laa ilaha illallaah
Sang Pencipta berfirman, “Datang dan
Jadilah! Datang dan tunjukkan diri kalian dan ucapkanlah, Subhanallaah!”
Atom terkecil mendengarnya dan patuh. Dan setiap atom atau elektron
dianugerahi kemuliaan yang berbeda, karena masing-masing mempunyai
kepribadian tersendiri yang khas. Kalian berbeda dengan yang lainnya,
demikian pula sebalik nya. Cara mereka bertasbih terhadap Tuhan mereka
juga unik. Allaahu Akbar!
Merupakan suatu kebodohan tidak
menggunakan pikiran kalian untuk memikirikan hal-hal seperti itu. Kita
diperintahkan untuk menggunakan akal kita. Semakin memperdalamnya,
kalian akan menemukan samudera kebijaksanaan yang lebih besar, kekuatan
yang tidak terbatas. Semoga Tuhan kita memberikan kesempatan pada kita
untuk merenungkan hal-hal tersebut. Ini dapat membimbing kita menuju
kemegahan yang tidak terbatas dan samudera kekuatan.
Kasihanilah orang-orang yang hanya
hidup dan memikirkan perutnya saja, tidak pernah memikirkan hal-hal yang
lain. Jadi benak mereka tidak memberi kesempatan pada hatinya untuk
mengabdi pada Tuhan mereka, Allah. Kebanyakan orang setingkat dengan
binatang, mungkin lebih rendah, karena binatang pun bertasbih pada
Allah.
Grandsyaikh mengatakan, “Sekecil
apapun suatu materi pastilah mempunyai nama, kalau memang memiliki
kepribadian.” Sama halnya bahwa setiap orang di kota mempunyai nomor
telepon yang berbeda-beda. Setiap atom mempunyai nama tersendiri bagi
sifat-sifatnya, yang mana digunakan untuk mengagungkan Penciptanya.
Kita tertidur, mabuk dunia dan mabuk isi perut. Mana ada waktu bagi kita
untuk merenungkan hal-hal tersebut. Allah tetap sama, dahulu maupun
sekarang. Tidak ada (istilah) sebelum bagi Allah dan tidak pula setelah.
Allah memerintahkan kita, “Jangan memikirkan Aku. Kalian tidak sanggup.
Kalian dilarang untuk mencoba atau memikirkan bagaimana wujud-Ku.
Jangan! Hal tersebut terlarang. Kalian boleh memikirkan apa yang Aku
ciptakan.”
Paling tidak pikirkanlah tentang diri kalian sendiri. Sekarang kalian
bagaikan salah satu piramida batu di Mesir. Orang melihatnya dan
berpikir bahwa piramida itu hanya bangunan yang dibangun dari batu tanpa
pintu dan jendela. Mustahil! Untuk apa? Tak ada pintu atau lubang!?”
Tetapi akan tiba waktunya manusia akan berpikir keras dan mereka akan
berkata, “Kita harus meneliti nya untuk mengetahui maknanya.” Lalu bila
mereka telah memperdalamnya, maka Tuhan Yang Mahakuasa akan membuka
kesempatan untuk menemukan jalan masuknya.
Sekarang kalian ibarat piramida tadi. Kalian beranggapan bahwa kalian
tidak mempunyai gerbang, lubang atau jalan menuju ke Surga. Kalian
menganggapnya hanya seperti bangunan batu di atas bumi. Berlari, datang,
dan pergi; makan, minum dan setelah itu selesai. Tetapi Tuhan Yang
Mahakuasa berfirman bahwa bila kalian dengan tekun mencari jalan dari
diri kalian menuju diri kalian, kalian akan menemukannya. Bila Allah
membukannya, kalian pasti akan menemui jalan Tuhan kalian. Tetapi bila
kalian tidak membuka diri dan memahami, maka kalian tidak akan menemukan
jalan menuju Tuhan kalian. (Atau mengenal-Nya).
Gerbang menuju Tuhan kalian adalah
melalui diri kalian sendiri. Kalianlah pintu yang harus kalian buka,
lalu kalian akan menemukan Hadirat Ilahi Tuhan kalian. Berbahagialah dan
berbangga hatilah dengan keberadaan kalian. Hal tersebut merupakan
kesempatan yang paling besar. Bila Dia tidak menciptakan kita, maka kita
tidak akan dapat memahami tentang keberadaan kita. Subhanallaah!
Dia memerintahkan agar kita dibuat dari tanah. Kalian tidak dapat
membayangkannya! Kalian dapat membuat patung atau gambar dari laki-laki,
perempuan atau binatang. Mudah! Tetapi untuk memberi seekor singa ciri
khasnya, mungkinkah? Hanya kalau diberi sifat itu kalian dapat
mengatakan bahwa itu benar-benar seekor singa. Kalian tidak dapat
mengatakan bahwa itu keledai. Tuhan menciptakan ciri khas untuk bentuk
seekor keledai. Sehingga kalian dapat mengatakan bahwa bentuk seperti
itu memang seekor keledai, tidak dapat disebut harimau. Sang Pencipta
menciptakan bentuk, lalu memberikan ciri khas pada bentuk itu. Kalian
tidak dapat memberikan ciri khas seekor macan kepada keledai. Camkanlah
hal penting ini.
Semua itu terjadi karena Keagungan
Allah. Mencipta kan dan memberi ciri khasnya. Sebagai singa, anjing,
banteng, sebagai serigala, beruang atau sebagai macan. Dia memberikan
ciri khas pada setiap makhluk yang diciptakannya. Bila ciri khas itu
tidak diberikan kepada bentuk singa, maka bentuk itu bukan singa. Itu
hanya merupakan bentukan saja, kumpulan materi. Kalian dapat melihat
bentuk, tetapi bukan seekor singa. Untuk memberikan ciri khas pada singa
hanya dapat dilakukan oleh-Nya, Sang Pencipta.
Demikian pula Allah menciptakan
manusia. Allahlah yang memberikan ciri khas kepada berjuta-juta makhluk.
Dia anugerahkan setiap manusia ciri khas yang berbeda-beda agar kalian
bukan Jamaludin dan kalian tidak dapat berkata bahwa dia si Farhat atau
si Nabil. Lalu Allah memberi ciri khas kepada bangsa-bangsa: Jerman
suatu ciri khas, pada bangsa Arab ciri khas yang lainnya. Orang dari
Indonesia akan mengatakan, “Aku bukan orang Malaysia, aku orang
Indonesia.” Dan orang Australia akan menolak kalau dikatakan bahwa
mereka orang Selandia Baru. Setiap bangsa telah dianugerahi ciri khas
mereka dan mereka bahagia akan hal tersebut. Jadi renungkanlah Kebesaran
Tuhan kita.
Dalam Quran: “Dia menciptakan setiap makhluk Khaliqu kulli syay-in, Dan
ketika semut berlarian ke kanan atau ke kiri, ketahuilah bahwa setiap
semut telah diarahkan, pasti! Kalian tidak dapat melangkahkan kaki
kalian selangkah pun tanpa diarahkan menuju suatu tujuan. Oleh karena
itu, seorang mukmin yang sempurna akan menyatakan, “Wahai Tuhan kami,
Engkau demikian agung. Engkau tidak tertandingi. Hanya Engkau, tak ada
yang seperti-Mu, segala Keesaan dan Kebesaran bagi-Mu.”
Kalian tidak tahu berapa ciri khas
yang dimiliki seekor semut. Dan kesemuanya menyatu dalam diri seekor
semut. Dan kalian akan menemukan berbagai macam semut di berbagai
belahan dunia. Dan setiap semut berbeda satu dengan yang lainnya. Ada
sebuah seruan dari Rasulullah saw,” Kalian harus mencoba memahami
ciptaan-ciptaan Tuhan kalian. Tentang sifat dan ciri khas mereka.
Janganlah kalian mencoba memahami Zat Allah swt.
Setiap Mahkluk dianugerahi ciri khas dan kemampuan yang akan menjadi kenyataan dalam dirinya.
Allaahu Akbar! Semoga Allah
menganugerahkan kita sesuatu dari Cahaya-Nya. Karena bila seseorang
jatuh ke dalam kegelapan, dia tidak mengetahui apa-apa yang
mengelilinginya. Dengan cahaya, maka dia dapat melihat apa yang ada di
sekelilingnya. Kalian harus menggunakan akal kalian untuk memahami
Kekuasaan Allah yang tidak terbatas, Kemampuan-Nya yang tidak terbatas
dan Kehendak-Nya yang tidak terbatas untuk berbuat sesuai Kehendak-Nya.
Ikutilah Dia melalui jalan hamba yang paling dicintai-Nya. Bilamana kita
menuruti kehormatan kata-kata Sayyidina Muhammad saw kita mungkin dapat
memahami sesuatu dan hati kalian pasti dibukakan.
Anugerah Allah saw selalu bertambah.
Bukan untuk-Nya, melainkan untuk hamba-hamba-Nya. Dan penciptaan
berlangsung terus-menerus. Tetapi Kerajaan-Nya milik tunggal-Nya,
merupakan harta karun yang tak mungkin dipahami.
Allah swt sekarang pun tetap seperti sedia kala.
Yang diciptakan selalu bertanya,
“Apakah masih ada lagi?” Dan Sang Pencipta akan menjawab, “Masih banyak
lagi.” Bilamana kalian akan membagi sedetik menjadi 4 bagian atau
menjadi ribuan atau jutaan bagian, maka di antara dua bagian selalu ada
waktu. Benak kalian dapat menerima bahwa kalian membaginya menjadi
ratusan bagian atau juga dapat mencapai jutaan bagian.
Hal ini berarti bahwa masih dapat dibagi dalam triliyun. Ada rahasia di
sini. Dan tidak ada yang tahu sejak dahulu kala, jumlah setiap bagian
yang ada di antara bagian-bagian lain yang di antaranya ada waktu. Dan
setiap waktu itu mengandung suatu kewajiban yang satu dengan yang
lainnya berbeda.
Pikiran itu statis dan tidak dapat bergerak. Tetapi jiwa itu mengalir
dan bergerak. Jiwa itu dapat masuk. Jiwa itu dapat dikemas tetapi tidak
demikian dengan akal. Akal bekerja di muka bumi, bukan untuk alam
malakut. Hanya sedikit orang yang dapat mencapai sisi jiwa di mana tidak
ada kecemasan.
Jangan beranggapan bahwa darah satu orang sama dengan darah orang lain.
Tidak! Apa yang ada di dalam seseorang hanya satu. Para dokter berkata,
mirip” dan “anda dapat menggunakannya.” Tetapi jangan beranggapan bahwa
darah itu 100% cocok untuk orang lain. Tidak, tidak mungkin. Setiap
orang hanya satu. Allah tidak pernah membuat duplikat. Tidak! Salah satu
Asma suci Allah adalah al-Mubdi`u, yang berarti Dia menciptakan dan
ciptaan itu hanya satu dan unik. Tidak ada dua yang sama. Nama yang suci
itu memberikan ciri yang khas. Janganlah beranggapan bahwa Tuhan Yang
Mahakuasa menciptakan sesuatu seperti sebuah pabrik. Tidak!
Pembuluh darah di dalam badan kita,
dan sistem saraf kita, bagaimana dipertahankan? Dan siapa yang
mengaturnya? Bagaimana aku ada dan hidup? Bagaimana sistem pernafasan
bekerja? Dan sistem pencernaanya? Bagaimana mataku dapat melihat? Siapa
yang merancang telinga kita pada tempatnya, dan bukan di atas kepala?
Bagaimana kalian bertanya? Bagaimana Allah? Lebih baik tanyakanlah,
Bagaimana aku?” Bagaimana organ luar dan organ dalamku dirancang? Ribuan
pertanyaan, bagaimana? Setanlah yang membuat orang mengajukan
pertanyaan yang tak patut seperti itu. Kalian tidak dapat membayangkan
keabadian. Manusia menggunakan akal mereka dengan cara yang tidak
selamat. Sadarlah akan keterbatasan kalian. Janganlah angkuh.
Kalian di sini untuk belajar sesuatu yang termasuk keabadian. Janganlah
mencoba mempelajari apa yang ada di sekeliling kalian. Pelajarilah Sang
Perancang nya. Perenungan satu jam sama nilainya dengan ibadah tujuh
puluh tahun. Dalam sebuah Hadits: Pergilah ke negri Cina untuk menuntut
ilmu.
Dengan kata-kata ini, Rasulullah tidak
memaksudkan untuk mencari pengetahuan biasa yang dapat ditemukan di
mana saja. Tidak! Yang Nabi saw maksud adalah pengetahuan yang
tersembunyi dan rahasia pengetahuan yang bukan untuk sembarang orang
pula. (Pada waktu itu negeri Cina adalah negeri yang terjauh dan tidak
dikenal). Untuk pengetahuan seperti itu kalian harus bertanya pada
seseorang yang mengetahui. Pergilah kepada orang itu.
Dalam Al-Quran,” Ikutilah dia yang telah mengorban kan hidupnya untuk-Ku.Wat-tabi`
sabiila ansaaba ilayya. Tanpa menemukan seorang `Arifbillah (seseorang
yang mengenal Allah), bagaimana kalian akan menemukan Ma`rifatullaah,
Pengetahuan tentang Allah.