"bukan ustadz ataupun ulama,hanya pencetus fatwa semena mena"

Sabtu, 05 Maret 2016

Pencarian jatidiri

Mereka mengatakan aku sebagai kafir hanya karena aku menanyakan kepada mereka dimana tuhan sebenarnya dan mereka tidak mampu menjawab... mereka mengatakan aku sebagai orang yang tidak iman hanya karna aku membutuhkan bukti untuk sesuatu yang aku imani. Mereka menghardikku sebagai pembelot atas perintah tuhan karna aku masih saja menantang mereka untuk berdebat tentang tauhid. Kemudian mereka memarahiku dan berkata " Jangan seperti bani israel yang suka tanyaini itu. Kamu harus iman bahwa tuhan itu ada.. sudah jangan banyak tanya "Lantas aku pun menjawabnya " iya aku tau bahwa tuhan ada tapi aku ingin tau tuhan itu dimana? "mereka pun berbelit belit lalu salah satu dari merekaberkata dengan meyakinkan " Tuhan itu tidak bertempat... tapi dia di atas Arsy adhim...."Aku pun memprotes mereka " kalau tidak bertempatkenapa kamu mengatakan dia di atas ars yang adhim? aku sudah tau jawaban kalian pasti akan muter muter seperti kehilangan kendali kalian itu sama denganku masih bingung dengan pertanyaan hati kalian sendiri tapi kalian mengubur perasaan itulantaran takut berdosa. ketahuilah bahwa mencari kebenaran itu bukanlah suatu dosa dan tuhan adalah kekasihku jadi aku harus tau tentang nya jikakeinginan tau ku tentang nya adalah suatu dosa maka akan kuterima dosa tersebut dengan bahagia"Mereka pun menyerah dan mengatakan " sudah saat nya kamu melanjutkan tingkatanmu ke thariqat..."lalu aku pun terjun ke dunia thariqat dan mencari sang guru yang bisa menjawab semua pertanyaanku...Dalam tingkatan thariqat aku adalah yg paling mudadiantara para salik (pencari kebenaran) tapi aku tak menghiraukan nya... keinginanku untuk mengetahui sang tuhan begitu besar dan apapun jalan nya pasti akan kutempuh. Saat itu para salik telah duduk mendengarkan ceramah dari sang guru thariqat dan isi ceramahnya hanyalah kiasan kiasan yg semakin membingungkan namun para salik tak mempermasalahkan nya karna mereka terlanjur hormat dan tidak berani bertanya. Ketika ceramah itu selesai aku menemui sang guru dan mengutarakan maksudku lalu sang guru pun geleng geleng kepala dan mengatakan " wahai salik... semua ada tahapan nya kamu tidak bisa naik ke tangga 3 sebelum naik tangga 1 dan 2 terlebih dahulu... banyak salik sepertimu yang ingin langsung mengerti dan ketika mereka sudah mengerti justru mereka menjadi jadzab (gila) "" Saya siap menjadi gila jika itu harus terjadi dan mungkin kegilaan itu yang akan menjadi pengobat hatiku ya guru..." jawabku dengan tegas dan bersemangat.Lalu sang guru berkata " Baiklah... memang di dalam thariqat semua pelajaran yang diberikan masih berupa falsasah seperti halnya seorang salik di suruh wirid dengan bibir dengan hati dengan tangan bahkan di suruh wusul ( wiridan sambil bayangin wajahnya guru ) semuanya juga falsafah yang intinya cuma satu bahwa MAN 'AROFA NAFSAHU FAQOD 'AROFA ROBBAHU Barang siapa mampu mengerti dirinya sendiri maka dia akan mengerti tuhan nya namun sayang petunjuk ini justru di puter puter lagi dalam tingkatan syar'i bahwa siapa yg mengerti bahwa dirinya lemah maka tau tuhan nya itu kuat dan seterusnya padahalmakna aslinya tidak demikian... dan di tambah lagi dalam ayat alqur'an di katakan INNALLAHA MA'ANA namun pada tingkatan syar'i ini di maknai sebagai rahmat tuhan menyertai kita padahal tidak demikian..."Aku pun mengerti arah penjelasan beliau lalu aku menyela beliau... " jadi tuhan yang slama ini saya cari ternyata ada dalam diri kita masing masing? "Beliau pun membalas pertanyaanku " iya salik... tuhan tidak jauh dari kita... tuhan menyertai kita... coba liat ke cermin salik... lihatlah! yang kamu lihat di cermin itu adalah jasmani kamu atau jasad ( badan kasar) kamu sedang kan kalau kamu sedang tidur dan bermimpi maka dalam mimpi tersebut adalah sukma ( badan halus) kamu. dan ada satu lagi salik... yaitu ruh (nyawa)... yang melintasi badankasar kamu dan badan halus kamu agar bisa bergerak dan ruh itu lah tuhan mu!"Aku pun masih bingung dan bertanya lagi " guru... kalau tuhan adalah ruh atau nyawa berarti tuhan itu banyak? kan kita semua di lintasi ruh?"

Rabu, 02 Maret 2016

Kenali Allah

Mohonlah diberi pengetahuan tentang Allah. Hal tersebut adalah pengetahuan yang tersembunyi. Bukan tentang dunia dan segala isinya, bukan pula tentang kehidupan yang fana ini.
Pengetahuan tentang Allah yang diizinkan untuk kalian ketahui, bukanlah tentang Zat-Nya. Tidak, kalian tidak diizinkan untuk mengetahuinya dan kalian juga tidak dapat mendekatinya. Atau mengetahui tentang Sifat-Sifat Ilahiah-Nya. Semua yang ada adalah milik salah satu Asma itu. Setiap Asma suci adalah ibarat sebuah samudera dan dari sanalah kalian dapat mencapai Allah.
Kalian dapat menggunakan kekuatan kalian untuk memahami apa yang diciptakan oleh Allah, lalu mewujudkannya. Dari ciptaan Allah, kalian dapat mencoba mendekatinya sampai kalian menemukan jalan untuk memahami sesuatu. Dan apa yang kalian ketahui akan menjadi sebuah samudera yang dapat kalian arungi hingga mencapai keabadian.

Karenanya kita memohon ilmu yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Hadirat Ilahi. Tujuan utama dari keberadaan kita adalah untuk mencapai kehidupan sejati dan ke akar keberadaan kita. Untuk mengambil kekuatan dari rahasia-rahasia kehidupan abadi sehingga nampaklah daun-daun, bunga-bunga dan buah-buahan melalui diri kita.
Merupakan suatu pengetahuan bahwa Allah itu Subhan dan bahwa Dia Sulthan. Allah berfirman bahwa tak sesuatu pun diciptakan tanpa alasan dan tujuan. Tidak ada yang sia-sia. Semuanya yang ada, sekecil apapun diketahui dan ada dalam jangkauan Sang Pencipta dan diberi makna. Adalah hal yang bodoh untuk menyangkalnya.
Jadi bagaimana dengan kalian?Allah memberi petunjuk pada segalanya, merancangnya dan mewujudkannya. Tidak terhitung rancangannya. Benak kalian tidak akan mampu memuatnya. Tidak mungkin mencapai kesempurnaan, kebijaksanaan, pengetahuan, kekuatan atau kemampuan Sang Pencipta.

Laa ilaha illallaah
Sang Pencipta berfirman, “Datang dan Jadilah! Datang dan tunjukkan diri kalian dan ucapkanlah, Subhanallaah!” Atom terkecil mendengarnya dan patuh. Dan setiap atom atau elektron dianugerahi kemuliaan yang berbeda, karena masing-masing mempunyai kepribadian tersendiri yang khas. Kalian berbeda dengan yang lainnya, demikian pula sebalik nya. Cara mereka bertasbih terhadap Tuhan mereka juga unik. Allaahu Akbar!
Merupakan suatu kebodohan tidak menggunakan pikiran kalian untuk memikirikan hal-hal seperti itu. Kita diperintahkan untuk menggunakan akal kita. Semakin memperdalamnya, kalian akan menemukan samudera kebijaksanaan yang lebih besar, kekuatan yang tidak terbatas. Semoga Tuhan kita memberikan kesempatan pada kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Ini dapat membimbing kita menuju kemegahan yang tidak terbatas dan samudera kekuatan.
Kasihanilah orang-orang yang hanya hidup dan memikirkan perutnya saja, tidak pernah memikirkan hal-hal yang lain. Jadi benak mereka tidak memberi kesempatan pada hatinya untuk mengabdi pada Tuhan mereka, Allah. Kebanyakan orang setingkat dengan binatang, mungkin lebih rendah, karena binatang pun bertasbih pada Allah.
Grandsyaikh mengatakan, “Sekecil apapun suatu materi pastilah mempunyai nama, kalau memang memiliki kepribadian.” Sama halnya bahwa setiap orang di kota mempunyai nomor telepon yang berbeda-beda. Setiap atom mempunyai nama tersendiri bagi sifat-sifatnya, yang mana digunakan untuk mengagungkan Penciptanya.
Kita tertidur, mabuk dunia dan mabuk isi perut. Mana ada waktu bagi kita untuk merenungkan hal-hal tersebut. Allah tetap sama, dahulu maupun sekarang. Tidak ada (istilah) sebelum bagi Allah dan tidak pula setelah. Allah memerintahkan kita, “Jangan memikirkan Aku. Kalian tidak sanggup. Kalian dilarang untuk mencoba atau memikirkan bagaimana wujud-Ku. Jangan! Hal tersebut terlarang. Kalian boleh memikirkan apa yang Aku ciptakan.”
Paling tidak pikirkanlah tentang diri kalian sendiri. Sekarang kalian bagaikan salah satu piramida batu di Mesir. Orang melihatnya dan berpikir bahwa piramida itu hanya bangunan yang dibangun dari batu tanpa pintu dan jendela. Mustahil! Untuk apa? Tak ada pintu atau lubang!?” Tetapi akan tiba waktunya manusia akan berpikir keras dan mereka akan berkata, “Kita harus meneliti nya untuk mengetahui maknanya.” Lalu bila mereka telah memperdalamnya, maka Tuhan Yang Mahakuasa akan membuka kesempatan untuk menemukan jalan masuknya.
Sekarang kalian ibarat piramida tadi. Kalian beranggapan bahwa kalian tidak mempunyai gerbang, lubang atau jalan menuju ke Surga. Kalian menganggapnya hanya seperti bangunan batu di atas bumi. Berlari, datang, dan pergi; makan, minum dan setelah itu selesai. Tetapi Tuhan Yang Mahakuasa berfirman bahwa bila kalian dengan tekun mencari jalan dari diri kalian menuju diri kalian, kalian akan menemukannya. Bila Allah membukannya, kalian pasti akan menemui jalan Tuhan kalian. Tetapi bila kalian tidak membuka diri dan memahami, maka kalian tidak akan menemukan jalan menuju Tuhan kalian. (Atau mengenal-Nya).

Gerbang menuju Tuhan kalian adalah melalui diri kalian sendiri. Kalianlah pintu yang harus kalian buka, lalu kalian akan menemukan Hadirat Ilahi Tuhan kalian. Berbahagialah dan berbangga hatilah dengan keberadaan kalian. Hal tersebut merupakan kesempatan yang paling besar. Bila Dia tidak menciptakan kita, maka kita tidak akan dapat memahami tentang keberadaan kita. Subhanallaah!
Dia memerintahkan agar kita dibuat dari tanah. Kalian tidak dapat membayangkannya! Kalian dapat membuat patung atau gambar dari laki-laki, perempuan atau binatang. Mudah! Tetapi untuk memberi seekor singa ciri khasnya, mungkinkah? Hanya kalau diberi sifat itu kalian dapat mengatakan bahwa itu benar-benar seekor singa. Kalian tidak dapat mengatakan bahwa itu keledai. Tuhan menciptakan ciri khas untuk bentuk seekor keledai. Sehingga kalian dapat mengatakan bahwa bentuk seperti itu memang seekor keledai, tidak dapat disebut harimau. Sang Pencipta menciptakan bentuk, lalu memberikan ciri khas pada bentuk itu. Kalian tidak dapat memberikan ciri khas seekor macan kepada keledai. Camkanlah hal penting ini.

Semua itu terjadi karena Keagungan Allah. Mencipta kan dan memberi ciri khasnya. Sebagai singa, anjing, banteng, sebagai serigala, beruang atau sebagai macan. Dia memberikan ciri khas pada setiap makhluk yang diciptakannya. Bila ciri khas itu tidak diberikan kepada bentuk singa, maka bentuk itu bukan singa. Itu hanya merupakan bentukan saja, kumpulan materi. Kalian dapat melihat bentuk, tetapi bukan seekor singa. Untuk memberikan ciri khas pada singa hanya dapat dilakukan oleh-Nya, Sang Pencipta.
Demikian pula Allah menciptakan manusia. Allahlah yang memberikan ciri khas kepada berjuta-juta makhluk. Dia anugerahkan setiap manusia ciri khas yang berbeda-beda agar kalian bukan Jamaludin dan kalian tidak dapat berkata bahwa dia si Farhat atau si Nabil. Lalu Allah memberi ciri khas kepada bangsa-bangsa: Jerman suatu ciri khas, pada bangsa Arab ciri khas yang lainnya. Orang dari Indonesia akan mengatakan, “Aku bukan orang Malaysia, aku orang Indonesia.” Dan orang Australia akan menolak kalau dikatakan bahwa mereka orang Selandia Baru. Setiap bangsa telah dianugerahi ciri khas mereka dan mereka bahagia akan hal tersebut. Jadi renungkanlah Kebesaran Tuhan kita.
Dalam Quran: “Dia menciptakan setiap makhluk Khaliqu kulli syay-in, Dan ketika semut berlarian ke kanan atau ke kiri, ketahuilah bahwa setiap semut telah diarahkan, pasti! Kalian tidak dapat melangkahkan kaki kalian selangkah pun tanpa diarahkan menuju suatu tujuan. Oleh karena itu, seorang mukmin yang sempurna akan menyatakan, “Wahai Tuhan kami, Engkau demikian agung. Engkau tidak tertandingi. Hanya Engkau, tak ada yang seperti-Mu, segala Keesaan dan Kebesaran bagi-Mu.”

Kalian tidak tahu berapa ciri khas yang dimiliki seekor semut. Dan kesemuanya menyatu dalam diri seekor semut. Dan kalian akan menemukan berbagai macam semut di berbagai belahan dunia. Dan setiap semut berbeda satu dengan yang lainnya. Ada sebuah seruan dari Rasulullah saw,” Kalian harus mencoba memahami ciptaan-ciptaan Tuhan kalian. Tentang sifat dan ciri khas mereka. Janganlah kalian mencoba memahami Zat Allah swt.
Setiap Mahkluk dianugerahi ciri khas dan kemampuan yang akan menjadi kenyataan dalam dirinya.
Allaahu Akbar! Semoga Allah menganugerahkan kita sesuatu dari Cahaya-Nya. Karena bila seseorang jatuh ke dalam kegelapan, dia tidak mengetahui apa-apa yang mengelilinginya. Dengan cahaya, maka dia dapat melihat apa yang ada di sekelilingnya. Kalian harus menggunakan akal kalian untuk memahami Kekuasaan Allah yang tidak terbatas, Kemampuan-Nya yang tidak terbatas dan Kehendak-Nya yang tidak terbatas untuk berbuat sesuai Kehendak-Nya.
Ikutilah Dia melalui jalan hamba yang paling dicintai-Nya. Bilamana kita menuruti kehormatan kata-kata Sayyidina Muhammad saw kita mungkin dapat memahami sesuatu dan hati kalian pasti dibukakan.

Anugerah Allah saw selalu bertambah. Bukan untuk-Nya, melainkan untuk hamba-hamba-Nya. Dan penciptaan berlangsung terus-menerus. Tetapi Kerajaan-Nya milik tunggal-Nya, merupakan harta karun yang tak mungkin dipahami.
Allah swt sekarang pun tetap seperti sedia kala.

Yang diciptakan selalu bertanya, “Apakah masih ada lagi?” Dan Sang Pencipta akan menjawab, “Masih banyak lagi.” Bilamana kalian akan membagi sedetik menjadi 4 bagian atau menjadi ribuan atau jutaan bagian, maka di antara dua bagian selalu ada waktu. Benak kalian dapat menerima bahwa kalian membaginya menjadi ratusan bagian atau juga dapat mencapai jutaan bagian.
Hal ini berarti bahwa masih dapat dibagi dalam triliyun. Ada rahasia di sini. Dan tidak ada yang tahu sejak dahulu kala, jumlah setiap bagian yang ada di antara bagian-bagian lain yang di antaranya ada waktu. Dan setiap waktu itu mengandung suatu kewajiban yang satu dengan yang lainnya berbeda.
Pikiran itu statis dan tidak dapat bergerak. Tetapi jiwa itu mengalir dan bergerak. Jiwa itu dapat masuk. Jiwa itu dapat dikemas tetapi tidak demikian dengan akal. Akal bekerja di muka bumi, bukan untuk alam malakut. Hanya sedikit orang yang dapat mencapai sisi jiwa di mana tidak ada kecemasan.
Jangan beranggapan bahwa darah satu orang sama dengan darah orang lain. Tidak! Apa yang ada di dalam seseorang hanya satu. Para dokter berkata, mirip” dan “anda dapat menggunakannya.” Tetapi jangan beranggapan bahwa darah itu 100% cocok untuk orang lain. Tidak, tidak mungkin. Setiap orang hanya satu. Allah tidak pernah membuat duplikat. Tidak! Salah satu Asma suci Allah adalah al-Mubdi`u, yang berarti Dia menciptakan dan ciptaan itu hanya satu dan unik. Tidak ada dua yang sama. Nama yang suci itu memberikan ciri yang khas. Janganlah beranggapan bahwa Tuhan Yang Mahakuasa menciptakan sesuatu seperti sebuah pabrik. Tidak!

Pembuluh darah di dalam badan kita, dan sistem saraf kita, bagaimana dipertahankan? Dan siapa yang mengaturnya? Bagaimana aku ada dan hidup? Bagaimana sistem pernafasan bekerja? Dan sistem pencernaanya? Bagaimana mataku dapat melihat? Siapa yang merancang telinga kita pada tempatnya, dan bukan di atas kepala? Bagaimana kalian bertanya? Bagaimana Allah? Lebih baik tanyakanlah, Bagaimana aku?” Bagaimana organ luar dan organ dalamku dirancang? Ribuan pertanyaan, bagaimana? Setanlah yang membuat orang mengajukan pertanyaan yang tak patut seperti itu. Kalian tidak dapat membayangkan keabadian. Manusia menggunakan akal mereka dengan cara yang tidak selamat. Sadarlah akan keterbatasan kalian. Janganlah angkuh.
Kalian di sini untuk belajar sesuatu yang termasuk keabadian. Janganlah mencoba mempelajari apa yang ada di sekeliling kalian. Pelajarilah Sang Perancang nya. Perenungan satu jam sama nilainya dengan ibadah tujuh puluh tahun. Dalam sebuah Hadits: Pergilah ke negri Cina untuk menuntut ilmu.

Dengan kata-kata ini, Rasulullah tidak memaksudkan untuk mencari pengetahuan biasa yang dapat ditemukan di mana saja. Tidak! Yang Nabi saw maksud adalah pengetahuan yang tersembunyi dan rahasia pengetahuan yang bukan untuk sembarang orang pula. (Pada waktu itu negeri Cina adalah negeri yang terjauh dan tidak dikenal). Untuk pengetahuan seperti itu kalian harus bertanya pada seseorang yang mengetahui. Pergilah kepada orang itu.
Dalam Al-Quran,” Ikutilah dia yang telah mengorban kan hidupnya untuk-Ku.Wat-tabi` sabiila ansaaba ilayya. Tanpa menemukan seorang `Arifbillah (seseorang yang mengenal Allah), bagaimana kalian akan menemukan Ma`rifatullaah, Pengetahuan tentang Allah.

Menghargai setiap keunikan manusia

Menghargai setiap keunikan manusia akan membuat diri kita menjadi arif bijaksana dalam bersikap dan bertindak. Anda tidak mungkin menuduh orang lain sombong dan angkuh ketika anda menyadari keunikan ini. “Inggris kita Linggis, Amerika kita Setrika!” diucapkan Bung Karno dengan suara lantang, apakah Bung Karno Sombong dan Angkuh? TIDAK, Beliau sedang membangkitkan semangat untuk rakyatnya.

Lihatlah ekspresi pemain bola ketika dia berhasil memasukkan bola ke gawang lawan, melompat, berguling, berteriak, mengacungkan tinju dan lain sebagainya untuk menyalurkan rasa senang berlebih yang mereka rasakan. Apakah mereka sombong dan angkuh? TIDAK, itu wujud rasa bahagia dan gembira. Kalau mereka tidak seperti itu bisa jadi jantung mereka akan berhenti berdetak karena aliran darah dengan sangat cepat mengalir ketika bahagia, bisa jadi mereka mati mendadak. Tindakan melompat dan berteriak itu adalah hal yang alamiah dilakukan oleh pemain bola tapi Jangan sekali-kali anda lakukan di mesjid ketika anda senang mendengar Khutbah Jumat :)
Kalau anda bisa menerima perbedaan-perbedaan dalam diri manusia maka anda akan lebih bisa mencapai bahagia. Anda akan melihat manusia diluar anda seperti seorang Bapak melihat anak-anaknya dengan segala keunikan. Anda bisa mempelajari karakter-karakter manusia itu lewat alam dan banyak bergaul namuan cara paling cepat lewat seminar-seminar tentang kepribadian yang sekarang banyak dilaksanakan di kota-kota diseluruh Indonesia.
Rasulullah SAW dalam hal ini mewariskan kepada Ulama Para Pewaris Nabi untuk bisa melihat setiap manusia dengan “kacamata” Tuhan sehingga bisa melihat setiap manusia berdasarkan kehendak Tuhan. Cara melihat ini yang paling langka dan tentu saja yang paling benar karena telah menghilangkan prasangka dan praduga.
Melihat manusia dengan “Kacamata” Tuhan ini yang membuat Rasulullah SAW berkata bahwa Umar bin Khattab Kelak akan jadi pembela Islam walaupun saat itu Umar ra adalah salah satu tokoh yang amat memusuhi Nabi.
Itulah sebabnya seorang murid yang selalu bersama Guru Mursyidnya dalam jangka waktu tertentu walau pun secara zahir tidak pernah diajari apa-apa akan tetapi setelah selesai mengabdi kepada Gurunya akan menjadi manusia berbeda, manusia yang tanpa sadar bisa melihat manusia lain dalam pandangan berbeda. Barangkali Guru telah berkenan meminjamkan salah satu teropong langka di muka Bumi, Guru saya menyebutnya sebagai “Teropong Wali”, dengan itu si murid bisa melihat manusia lain dengan pandangan berbeda.
Tulisan ini kalau saya perpanjang akan sangat panjang, tapi saya cukupkan sampai disini dulu. Insya Allah tulisan ini akan saya lanjutkan lagi di lain kesempatan dengan judul yang berbeda. SMoga Allah senantiasa membimbing dan menuntun kita ke Jalan-Nya yang Lurus dan Benar ini. Aamiin 3x ya Rabbal ‘Alamin!